Meraba-raba
dari perjalanan hidup seorang anak, tentu tidak lepas dari peran kedua orang
tuanya, Perhatian dan pengajaran dari keluarga adalah bekal utama yang nantinya
akan dikembangkan sendiri oleh seorang
anak dalam mengarungi kehidupan yang semakin sulit. Peran ayah dan ibu
layaknya dua mata uang yang tidak bisa
dipisahkan. Ketika ayah menjadi tulang punggung keluarga, ibu yang lantas memberikan kasih sayang, perawatan, bimbingan, dan
pembelajaran dini di rumah, dan sebaliknya. Secara umum memang tidak ada pembeda
antara peran ayah dan ibu dalam mendidik anak. Namun dalam beberapa sisi, peran
ibu akan lebih besar. Selain karena komunikasi yang
terjalin antara anak dengan ibu lebih intens, ibu memiliki tingkat
kepekaan yang tinggi terhadap anaknya, dan itulah salah satu alasan peran ibu
lebih kompleks daripada peran seorang ayah.
Ibu dalam
pandang sekilas, adalah perempuan yang telah mengandung, melahirkan, sekaligus
membesarkan kita lewat kasih sayang, kelembutan, dan cintanya. Lantas apa benar hanya sebatas itu kita menyebutnya
sebagai ibu? Siapa sesungguhnya sosok yang sering kita panggil ibu
itu? Apakah hanya ia yang telah melahirkan kita? Apakah hanya ia yang telah
memberikan kita air susunya? Apakah yang kita panggil ibu itu hanya ia yang
membesarkan kita? Tentu tidak. Ibu tidak hanya sebatas orang tua perempuan dari
seorang anak baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Ibu adalah perempuan
kuat yang rela mengabdikan dirinya untuk kepentingan keluarga. Ibu juga adalah
seorang perempuan yang memiliki derajat kesabaran sangat tinggi. Ibu adalah
perempuan yang karena peran mulianyalah, maka ia disebut ibu.
Perjuangan
yang telah dilakukan oleh seorang ibu juga telah mengantarkan kemuliaan dalam
dirinya. Ketika seorang perempuan telah menisbatkan dirinya untuk menjadi ibu,
maka ia akan membuang keegoisannya dalam segala hal dan mengalihkan fokusnya
hanya untuk memberikan limpahan perasaan yang disebut kasih sayang kepada
anaknya. Mayoritas ibu akan melakukan hal yang demikian. Meski pada
kenyataannya ada beberapa ibu yang berjuang dengan cara yang lain, namun hal
itu tak lain adalah untuk keberlangsungan hidupnya dan juga sang anak. Contoh
kecilnya adalah ibu yang merelakan diri jauh dari sang anak untuk menjadi
tenaga kerja wanita, demi memperbaiki kualitas ekonomi keluarga. Bagi penulis, apapun
yang dilakukan oleh perempuan bernama ibu, tidak akan pernah bernilai negatif.
Apapun yang dilakukan oleh sosok ibu adalah perjuangan yang mahal, bagaimanapun
bentuk dan caranya.
Seperti
yang telah banyak dikisahkan bahwa dibalik kesuksesan seseorang selalu ada do’a
ibu yang mengiring. Selalu
ada kebaikan tulus yang menyokong dan senantiasa memberikan
nasihat, demi satu hal yang pasti, yakni kebaikan
dan kesuksesan
anak. Ibu layaknya pelita yang tak lekang meski lampu-lampu penerang
berjajar menggantikannya. Ibu bagai simponi yang menentramkan hati,
kelembutannya menjadikan kita seakan berada pada kedamaian yang sejati. Kasih
sayang yang tak lekang senantiasa ia hadiahkan meski zaman
berganti dan ruang serta waktu semakin menyempitkan diri. Ibu adalah suatu
keistimewaan yang tidak akan pernah basi. Bahkan telah terpatri lewat hadits
yang telah disabdakan oleh Nabi kita tercinta, Muhammad SAW.
إِنَّ اللَّهَ يُوصِيكُمْ بِأُمَّهَاتِكُمْ
ثَلَاثًا إِنَّ اللَّهَ يُوصِيكُمْ بِآبَائِكُمْ إِنَّ اللَّهَ يُوصِيكُمْ
بِالْأَقْرَبِ فَالْأَقْرَبِ.
“Sesungguhnya
Allah mewasiatkan kalian untuk berbakti kepada ibu-ibu kalian (beliau
mengucapkannya tiga kali). Sesungguhnya Allah mewasiatkan kalian untuk berbakti
kepada bapak-bapak kalian. Sesungguhnya
Allah mewasiatkan kalian untuk berbuat baik kepada kerabat kalian, (lalu kepada
kerabat) yang lebih dekat.” (as-Shahihain)
Tidak ada keistimewaan yang lebih istimewa dari kedudukan
seorang ibu. Dedikasi yang telah ibu lakukan, peran kompleksnya dalam diri
seorang anak, telah menjadikannya memiliki derajat yang bahkan tiga kali lebih
tinggi dari seorang ayah. Ibu adalah sosok yang penting bagi kehidupan
seseorang, menjadi inspirator dan motivator yang handal bagi seorang anak. Ibu
adalah sosok perempuan teladan yang selalu mampu memberikan semangat baru bagi
anak-anaknya.
Seperti
sebuah kisah sederhana yang datang dari seorang kepala sekolah laki-laki, yang
dulunya adalah sales penjual kosmetik keliling. Perjuangan dalam mengarungi
kehidupan, tidak pernah lepas dari peran dan do’a sang ibu. Keinginan untuk
dapat menyekolahkan anaknya, membuat ibu yang sudah renta, menjual apapun yang
bisa ia jual demi untuk membiayai sang anak. Tidak hanya sawah, bahkan rumah
yang menjadi tempat tinggal satu-satunya dijual demi pendidikan sang anak.
Kemudian ibu itu memilih pindah kerumah yang ukurannya jauh lebih kecil. Tidak
ingin kalah dengan perjuangan sang ibu, anak laki-laki itu mengambil inisiatif
untuk bekerja sebagai sampingan ketika ia pulang sekolah. Setiap akan berangkat
dan pulang, baik dari sekolah maupun saat bekerja, anak laki-laki itu selalu
mencium kening dan tangan sang ibu, meminta do’a darinya. Tidak pernah
sekalipun anak itu melupakan untuk meminta do’a sang ibu. Hasil dari bekerja
sampingan itu ia sisihkan, sampai pada akhirnya setelah lulus dari S2, anak
laki-laki itu telah berhasil menghajikan ibunya tercinta.
Ibu
memang tidak pernah mengharapkan balasan yang lebih dari anak-anaknya. Bila pun
seorang anak ingin membalas setiap hal yang telah ibunya berikan, maka itu tak
akan cukup, karena jasa seorang ibu tak akan pernah bisa terbayarkan. Harapan
kecil dari sosok ibu adalah anak-anaknya dapat lebih baik darinya. Mengharap
bahwa kesuksesan, keselamatan, dan kebaikan senantiasa menyertai tiap tapak
langkah sang anak. Lalu pertanyaan penulis, sudahkah kita memberikan
kebahagiaan kecil untuk ibu kita? Sudahkah do’a-do’a yang kita pintakan kepada Tuhan memuat nama ibu? Sudahkan kita mengabulkan
harapan-harapan ibu yang ditujukan kepada kita?
Mungkin
untuk saat ini kita belum melakukan hal-hal besar yang mampu membanggakan ibu.
Namun lebih baik dari pada itu, setidaknya ada sebersit niat dari dalam diri
kita untuk selalu menyayangi dan merawat ibu kita ketika ia masih ada. Dan di tahun ini, semoga kita dapat memulai untuk mencoba
membahagiakan ibu dengan hal-hal kecil dalam setiap waktu yang kita miliki.
0 Comments