Cantik
adalah salah satu kosa kata yang tidak bisa dilepaskan begitu saja dari dalam
kamus seorang perempuan. Tidak peduli bagaimana definisi cantik yang
sebenarnya, akan tetapi pada diri perempuan selalu terdapat keinginan untuk
menjadi cantik dan diperhatikan oleh banyak orang. Hal ini tidak hanya terjadi
pada perempuan-perempuan di wilayah perkotaan, tapi hampir di seluruh wilayah,
konstruk pikiran tersebut sama saja. Menjadi cantik seakan sudah fitrah
yang terus menerus diupayakan oleh semua perempuan.
Memang
benar definisi cantik berbeda-beda setiap orang, ada yang mengatakan cantik selalu berhubungan dengan kulit putih, hidung mancung, rambut lurus hitam, alis
tebal dan bibir merona. Ada juga yang mengatakan bahwa cantik selalu identik
dengan kurus atau langsing sementara perempuan atau gadis yang gemuk dikatakan
tidak cantik. Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa cantik itu ketika
perempuan manut, pendiam, tidak banyak tingkah, kalem, dan lain-lain. Pada
akhirnya cantik menjadi tidak bisa dipisahkan dari bentuk fisik dan sifat
perempuan. Padahal dengan menjadikan definisi cantik sedemikian rupa, justru
sangat mempersempit makna cantik itu sendiri.
Setiap
perempuan seharusnya sudah menyadari sejak awal, bahwa mereka terlahir ke dunia
sudah dalam keadaan cantik, baik cacat maupun tidak. Karena Tuhan telah
memberikan nikmat melihat dunia yang sebenarnya fana ini kepada mereka. Jadi
sebenarnya perempuan sudah cantik sejak dalam fitrahnya. Tidak ada
perempuan jelek karena cantik dan jelek hanyalah sebutan
sifat yang sangat relatif, tergantung siapa yang menyebutkannya. Membandingkan
diri sendiri dengan perempuan lain mungkin tidak ada salahnya. Tapi jika sudah
ingin menjadi cantik seperti seseorang, hanya karena dia lebih putih bersih,
dengan tubuh yang ramping, dan lain sebagainya, tentu berarti kita juga tidak
bisa menghargai apa yang telah Tuhan berikan.
Sebenarnya
perempuan tidak perlu iri dengan apa yang dimiliki perempuan lain, karena setiap perempuan memiliki kelebihannya masing-masing. Meskipun
berkulit sawo matang atau gelap, pasti ada sisi manis yang membuat setiap orang
memerhatikan Anda. Begitu juga meski rambut Anda tidak lurus, justru itu
menjadi ciri khas Anda sebagai perempuan dari marga Anda sendiri. Menjadi
cantik seharusnya tidak dengan memperbaiki ciri fisik dan sifat, akan tetapi
memperbaiki sikap dan karakter Anda sebagai perempuan yang kuat, bijak,
bertanggungjawab, mandiri, dermawan. Sehingga cantik yang timbul adalah cantik
tidak hanya dari sisi luarnya, tapi juga dari jiwa terdalam.
Perempuan
memang sudah seharusnya menjadi cantik sejak dalam pikiran. Karena selain
harus menjadi diri sendiri, Anda juga akan menjadi sosok ibu yang dicontoh oleh
anak-anak Anda. Anda akan menjadi istri yang mengurus segala keperluan rumah
tangga dan menjadi pengimbang kekurangan suami. Maka sudah semestinya seorang
perempuan menjadi cantik dengan definisi yang lebih luas. Tidak hanya terbatas
pada unsur-unsur make up dan baju bagus, tidak sekedar kurus atau gemuk, dan
tidak sekedar kalem atau cengengesan. Definisi cantik yang sempit itu harus mulai
Anda buang jauh-jauh dan mulai Anda gantikan dengan cantik yang sesungguhnya.
Cantik yang dapat membuat kekuatan jiwa Anda terpancar dan mampu memberikan
kemanfaatan kepada sesama untuk bisa menjadi cantik dari dalam.
Jadi,
tetaplah berkeinginan menjadi perempuan cantik. Tapi tinggalkan saja
pikiran menjadi cantik yang penuh dengan kepura-puraan, atau cantik yang penuh
dengan topeng. Karena sesungguhnya cantik itu berasal dari kejujuran seorang
perempuan, dari tindak tutur perempuan yang mampu memotivasi sesamanya dan
mengangkat derajat sesamanya. Maka tetap jadilah perempuan yang cantik itu.
0 Comments