Para toxic berangkat menjinjing nasib karibnya masing-masing
Beriring murottal an-Nisa' 81 di sisa malam ke 10 bulan suci
Tahun berulang hari tak lagi punya ganti
Sedang para toxic masih berulah menjinjing nasib karib-karib
Tak punya sadar, tak kuasa berpikir, tak lagi rasai apa-apa.
Para karib masih berjalan mundur
Menapak jarak makin jauh dari riuh
Enggan menengok sekitar mencari-cari setapak yang benar
Menuju luhur si pembawa tujuan
Sebab percaya karib tak akan menyalahi karib,
Menaruh segenap iman pada para toxic
Pun iman jadi gadai paling menarik
Malam berganti pekat menyandingi para karib membuang segala cemas
Kolom-kolom pertanyaan senik disulap jadi optimisme golongan
"Selama belum bertemu si tujuan, jangan balik badan. Bukankah ini perjuangan panjang menuju perjamuan surga?"
Para toxic membungkus keyakinan karib kian tebal janji-janji
Menuju bahagia di ujung jalan beriring murottal an-Nisa 81
Laik sirep sedang para karib hanya manggut-manggut
Menandai kediriannya pandai memahami
Malam-malam selanjutnya tak pernah ada kecemasan
Iman seluruhnya menuju para toxic tanpa ada keraguan
Sedang karib tak segan mengundi sendiri nasib buruknya
Dijamu oleh tujuan kosong para toxic
Menuju bahagia dengan alunan murottal 81 an-Nisa di perjamuan pertama.
Okt 2018
0 Comments