Bagaimana separoh
waktu kami tergadai begitu
rupa meninggalkan
celah di lenganmu
bekas-bekas
tulang pipi
remuk,
membiru
Telapak tangan
dan mata merah
sorotnya menembus
kata-kata
membungkam jawaban-jawaban yang lari
dari memar,
membiru
Kami dipaksa
kembali
dibacakan surat-surat
dari lubang tempat sembunyi
sedikit lantang
setengah mengintervensi
jasad-jasad koyak
yang tubuhnya dibiarkan menggugat
loushevaon7 |
Tapi ditenggakkan racun dan dipaksa-paksa mengaku dosa
Maka kutukan-kutukan
mengekor di belakang
cap-cap
pengkhianat ditinggal sanak kadang
seperti
tato-tato di sekujur seperti kolam jlantah dan tenggelam
Aku memimpikan
hutan
Rimba nir-manusia
dan pohon-pohon Ara yang sakral
mengada tanpa
takut digagahi kuasa
Aku merindukan
sengkarut binatang dan rasi resi
dan mereka melolong ribut dengan sekawanan
Tapi bagaimana
separuh waktu tinggal
menanggal
retak-retak sejarah kami para bengal
hasrat-hasrat
purba tempat kembali mengupas luka-luka
dan cap-cap yang
kekal menggerogoti kami
Bisa kita kembali
ke hulu membuka
sisa ingatan sebentar yang hampir
mengelupas
dan rebah membagikan koyak pada arus
dan
suara-suara yang menolak bungkam itu?
Tapi bagaimana
separoh pendosa dan masa hidupnya
kami ditodong,
rebah lagi
Mengupasi luka-luka
manusia
yang kemanusiaannya
dipaksa kemarau, gugur mengelupas? []
0 Comments