Tamu-tamu mulai kehabisan bahan bicara
Sejenak lengang
Sejenak lengang
tidak banyak gerak tubuh
Jari-jari bermain dagu
memilin kertas
Jari-jari bermain dagu
memilin kertas
Dan bau karet bakar
Pintu-pintu gedung mengatup
Seperti Dionaea setelah dirangsang mangsa
Tapi tamu-tamu masih bermain kertas
melanjutkan bicara yang basa basi
Dan bau karet bakar melingkar
Seperti Dionaea setelah dirangsang mangsa
Tapi tamu-tamu masih bermain kertas
melanjutkan bicara yang basa basi
Dan bau karet bakar melingkar
Yang asap dan dilupakan
Daging bakar dan tulang-tulang
Kulit-kulit melepuh
dan bola mata yang jatuh
Daging bakar dan tulang-tulang
Kulit-kulit melepuh
dan bola mata yang jatuh
Darah-darah kering hitam dibilas
Sandra di gedung tua yang memilin jari-jarinya
Lalu diurai daging tubuhnya oleh api
Dan karet pabrik habis melumat buruh-buruh lembur
tanpa pesangon, hampir kena PHK, Lusa!
Lalu diurai daging tubuhnya oleh api
Dan karet pabrik habis melumat buruh-buruh lembur
tanpa pesangon, hampir kena PHK, Lusa!
Tulungagung, 2 Juli 2020
Ada,
Ada yang melatihmu menjadi debur dan
kau lupakan nanar matanya kau lupakan
namanya seperti tak pernah kau eja barang sekali
kau lupakan nanar matanya kau lupakan
namanya seperti tak pernah kau eja barang sekali
Ada yang memberimu aji pengasih dan
kau benamkan tubuh-tubuh yang mengemis nasi
di pangkuanmu kau biarkan mereka dicabik-cabik
terik dan tiada perlahan
kau benamkan tubuh-tubuh yang mengemis nasi
di pangkuanmu kau biarkan mereka dicabik-cabik
terik dan tiada perlahan
Ada yang bersuka ria menyambut suaramu dan
kau sematkan pada telinga-telinga senja
itu kesusahan dan getir-getir kau papas habis
sisa harapan yang tadi masih menyembul
dari simpul-simpul kecutnya
kau sematkan pada telinga-telinga senja
itu kesusahan dan getir-getir kau papas habis
sisa harapan yang tadi masih menyembul
dari simpul-simpul kecutnya
Ada yang nanti akan memintamu
kembali memanggul tangis orang-orang
di bantaran sungai di tepi pinggir kota di kolong
langit tanpa atap
mereka akan menyapamu dan membuang
ingusnya tepat di atas ubun-ubunmu
kembali memanggul tangis orang-orang
di bantaran sungai di tepi pinggir kota di kolong
langit tanpa atap
mereka akan menyapamu dan membuang
ingusnya tepat di atas ubun-ubunmu
Itu Karma...?
Tulungagung, 7 Juli 2020
0 Comments