Kalimat-kalimat itu dipahat pada dinding-dinding ingatan
Bocah-bocah perempuan yang taqlid dan tunduk
Sebab moral mengharuskan begitu.
Bocah-bocah perempuan disergap di pedalamannya
Teriakannya tercekat
Lantangnya kabur dan sembunyi dari penghakiman orang-orang
Di sudut asrama
Beberapa perempuan menangis kecut
Menahan diri, menyumpal mulut-mulut dengan kain perca
Santriwati yang dipaksa menutup telinga dengan telapak tangan
yang basah air mata, keringat dingin?
Di luar ruang pengap dan kotor
Beberapa laki-laki mengisap kemaluan sendiri
menyombongkannya
membanggapakan kelamin yang tak lagi punya urat malu
mereka tidak mengerti
siapa-siapa penjilat dan pengintai
ruang-ruang yang tak lagi terjangkau menyimpan luka-luka dan pilu
Ada penghabisan di setiap sudut pesantren kita
gadis-gadis yang dipaksa mati muda!
Apa guna UU Pesantren, di mana keadilan?
10 Desember 2021
0 Comments