Bicara soal start up, tentu tidak pernah ada
habisnya. Selain perlu mengenal kosa kata unik, orang yang memutuskan berkarir
dan membangun start up sendiri, pasti perlu kreativitas dan ide-ide atau
gagasan yang out of the box. Mengumpulkan
cerita-cerita keberhasilan dari orang-orang yang lebih dulu terjun di bidang ini,
tentu menjadi hal yang krusial dan mendesak untuk dilakukan. Selain itu era
disrupsi yang menuntut setiap individu harus bisa melek teknologi, pada
akhirnya membuat usaha-usaha yang dijalankan mayoritas start up memang tidak
bisa lepas dari internet dan digitalisasi produk.
Selain harus getol belajar mengenai fungsi UI
dan UX Design, para pemiliki atau founder
start up di manapun berada juga harus belajar memahami apa itu brand activation agar produk yang
disodorkan kepada masyarakat dapat diterima dan mendapatkan banyak pelanggan,
termasuk pelanggan baru. Adapun aspek lain yang perlu dipelajari dari
perkembangan start up adalah mengenai cara menghitung customer acquisition cost (CAC).
Apa
itu Customer Acquisition Cost?
Istilah customer
acquisition cost sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
menyebut biaya akuisisi yang digunakan untuk menarik pelanggan. Biaya ini tidak
berdiri sendiri. Di dalamnya terdapat beberapa nilai besaran dari biaya
pemasaran, ditambah dengan biaya kampanye, biaya upah, bahkan iklan. Keberadaan
customer acquisition ini sangat
penting dalam perkembangan start up karena bisa digunakan untuk melihat sejauh
mana sebuah perusahan dapat menghemat pengeluarannya atau dengan memaksimalkan
marketing produk.
Perhitungan yang biasa dilakukan dalam menarik
pelanggan adalah, mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya untuk pelanggan
sebanyak-banyaknya. Mengingat start up sendiri membutuhkan perhitungan yang
cermat perihal dana, maka CAC ini juga menjadi bagian yang sangat penting. Dengan
customer acquisition cost, seseorang
yang memiliki start up bisa membuat pengukuran tidak hanya untuk produk, tetapi
juga membuat pengukuran kinerja yang dilakukan oleh divisi marketing.
Secara umum, cara menghitung customer acquisition cost sendiri cukup
dengan memakai rumus yang sudah paten. Hal yang sulit atau yang biasa menjadi
kendala adalah proses penyesuaian nilai dan langkah-langkah untuk evaluasi yang
wajib dilakukan jika ingin hasil perhitungan CAC tersebut membuahkan hasil yang
baik.
Langkah Menghitung CAC
Seperti disampaikan sebelumnya, customer acquisition cost ini akan
membuat founder start up bisa melihat
segala kemungkinan dalam pengembangan start up-nya. Ketika founder bisa cermat menghitung, dengan biaya mendapatkan pelanggan
dipapas atau dikurangi, maka keuntungan yang mungkin didapatkan oleh perusahaan
juga bertambah. Adapun untuk cara menghitung customer acquisition cost, rumus yang digunakan adalah;
CAC = M + E + P + S + ST + O
CA
M adalah
biaya pemasaran yang dikeluarkan, E
adalah gaji yang didapatkan oleh karyawan, P
adalah biaya yang keluar untuk layanan konsultasi dan desain, ST adalah biaya membeli peralatan
perangkat lunak, O adalah
biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan untuk karyawan, dan CA adalah total pelanggan yang didapatkan oleh start up.
Perhitungan yang cermat membantu pemilik start
up melihat keuntungan yang bisa didapatkan. Jika dengan perhitungan ini
pelanggan yang diekspektasikan belum terlihat, maka langkah lain yang bisa
diambil selanjutnya adalah mengoptimalkan peran pelanggan lama, yang punya
loyalitas. Selain itu, founder juga
bisa menggunakan customer relationship
management untuk meningkatkan CAC tersebut. []
0 Comments