New era yang disebut disrupsi, telah ikut membawa kemajuan signifikan pada pola bisnis masyarakat, yang awalnya konvensional jadi modern, dan terus bergerak mengikuti pola perkembangan teknologi. Hal ini ternyata juga berdampak pada upaya peningkatan sumber daya manusia di berbagai sektor, yang mau tidak mau harus meng-upgrade diri, supaya bisa bersaing dan bertahan di tengah gempuran kemajuan.
Salah satu dampak positif yang bisa dirasakan dari
pesatnya era ini adalah munculnya berbagai macam perusahaan berbasis start up di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan itu merintis karir dan menduduki berbagai bidang, mulai
dari pendidikan, ekonomi, sosial, bahkan kesehatan. Sebagai start up, tentu banyak tantangan yang dihadapi
oleh para founder untuk bisa bergerak
di bidang digital, menemukan inovasi dan novelty
agar bisa bersaing sehat dengan perusahaan lainnya.
Bagi para pendiri start up di Indonesia, tantangan terbesar justru berasal dari diri
sendiri, yang setiap waktu harus mencari ide atau gagasan baru, mengasah skill dan kreativitas agar start up yang digawangi bisa tembus product market fit.
Selain itu, bagi para founder yang masih awal merintis, hal yang dibutuhkan adalah
pengalaman jatuh bangun dari founder yang
sudah lama terjun di start up digital.
Hal ini penting untuk menambah wawasan seputar start up di Indonesia dan supaya usaha tersebut berkelanjutan.
Menilik
Program Start Up di Indonesia
Secara umum, tujuan dari mengikuti program bagi
para founder adalah dalam rangka mendapatkan
ilmu dan pengetahuan baru terkait seluk beluk start up dan agar bisa mengembangkan skala usaha yang lebih luas.
Program start up sendiri biasanya punya
beberapa rangkaian kegiatan, utamanya memberikan brainstorming ke para pelaku usaha agar produk yang dimiliki oleh founder-founder yang baru merintis start up itu bisa mencapai product-market fit.
Memang, ada beberapa poin penting yang harus
dilakukan founder agar bisa mengembangkan
usaha sekaligus punya tambahan pengalaman, dan mendapat feedback yang positif dari masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan
start up miliknya dan
mengikutsertakannya pada program-program start
up yang dibuka dan diselenggarakan di Indonesia.
Keberadaan program start up di Indonesia sendiri
dilatarbelakangi adanya kesulitan yang dirasakan oleh generasi muda dalam membangun
start up dengan sumber daya yang
memadai. Kesulitan itu seringkali membuat founder
gulung tikar karena start up yang
dibangunnya tidak berjalan sesuai ekspektasi. Nah, akhirnya para inisiator
membuatkan program bagi para founder,
agar geliat start up sendiri bisa terwadahi
secara optimal.
Apa keuntungannya mendaftar program? Ada banyak
sih. Ketika sebuah start up didaftarkan
ke sebuah program start up di Indonesia
secara khusus, ada banyak fasilitas yang bisa didapat, seperti ikuti kelas dan
mentoring, ada sesi privat untuk berkonsultasi dengan para ahli, ada sesi pembelajaran
dan pembimbingan langsung terkait langkah taknis memasarkan produk, jasa, dan
lain-lain.
Mengenal
Start Up Studio Indonesia
Salah satu program start up di Indonesia yang
memadai untuk memberikan fasilitas ke start
up baru untuk mencapai product market
fit adalah Start Up Studio. Lewat
laman startupstudio.id kita bisa yakin kalau program ini adalah bagiand
inisiatif dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jadi punya tugas yang
jelas dan lebih tepat sasaran.
Start Up Studio sendiri biasanya memberi kesempatan
ke setiap founder baru untuk bisa
memenuhi kriteria yang ditentukan kementerian, dan mendaftarkan diri untuk
mendapatkan brainstorming, kesempatan
konsultasi langsung ke para pakar, mendapatkan coaching, mendapatkan dukungan equity-free dan mentoring berkala secara
personal. Yakin, konsistensi yang dibangun dengan mulai mengikuti program demi
program, bisa membuat start up di
mana pun berkembang pesat. []
0 Comments