Morfo
Biru – Kanker
serviks atau yang juga dikenal sebagai kanker leher rahim, merupakan salah satu
jenis kanker yang menyerang perempuan.
Kanker ini bisa
muncul ketika sel-sel abnormal di daerah leher rahim (serviks) tumbuh secara
tidak terkendali.
Kanker
serviks biasanya berkembang lambat dan sebagian besar kasusnya disebabkan oleh
infeksi virus HPV (Human Papillomavirus).
Mengutip laman
Kementerian Kesehatan, Di Indonesia kanker serviks menempati urutan kedua setelah
kanker payudara, dengan jumlah kasus sebanyak 36.633 pada 2020.
Angka tersebut
memiliki mortalitas yang cukup tinggi, yakni sekitar 21.003 kematian, setara
dengan 19,1% dari keseluruhan angka kematian yang disebabkan oleh kanker (UI,
24/08).
Nah, untuk
menghindari risiko kanker serviks, penting bagi kita untuk memahami penyebabnya
dan bagaimana mendeteksinya sedini mungkin.
peduli kanker serviks - pixabay/cristianosoy |
Penyebab
Kanker Serviks
Infeksi HPV
adalah faktor utama yang berkontribusi pada perkembangan kanker serviks. HPV merupakan
virus yang bisa menular melalui kontak seksual.
Meskipun
kebanyakan infeksi HPV tidak menyebabkan masalah serius, tetapi beberapa jenis
HPV dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel leher rahim yang akhirnya dapat
berkembang menjadi kanker.
Selain
faktor HPV, ada beberapa faktor lain yang bisa membuat sel kanker ini
berkembang, seperti kebiasaan merokok, sistem kekebalan tubuh yang lemah,
penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, dan riwayat keluarga dengan kanker
serviks.
Pentingnya
Deteksi Dini
Salah satu
hal yang penting untuk diingat, bahwa kanker serviks bisa dihindari atau
diobati secara efektif jika dideteksi pada tahap awal.
Untuk itu, setiap
perempuan perlu memahami area intimnya, melakukan pemeriksaan rutin dan
mengenali gejala awal dari adanya kanker serviks.
Adapun gejala
kanker serviks pada tahap awal yang bisa diidentifikasi termasuk perdarahan
setelah berhubungan seksual, perdarahan di antara periode menstruasi, atau
nyeri panggul.
Namun, dalam
banyak kasus, kanker serviks pada tahap awal tidak menunjukkan gejala. Inilah yang
membuat pemeriksaan rutin sangat penting.
Lalu bagamana
cara mendeteksinya? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya perkembangan sel kanker ini dalam organ intim, yakni:
1. Pap Smear (Tes Pap)
Ini adalah pemeriksaan paling umum untuk deteksi dini kanker serviks.
Selama tes dilakukan, dokter akan mengambil sampel sel-sel dari leher rahim
untuk dianalisis.
Tes Pap sendiri bisa mengidentifikasi perubahan sel pra-kanker atau sel
kanker yang dapat diobati sebelum berkembang lebih jauh.
2. Tes HPV
Tes HPV bisa mendeteksi keberadaan virus HPV dalam sel-sel leher rahim.
Jika tes ini positif, dokter akan memeriksa lebih lanjut untuk melihat apakah
ada perubahan sel yang memerlukan perawatan.
3. Pemeriksaan Reguler
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah berkunjung ke dokter secara
teratur untuk pemeriksaan ginekologi. Ini merupakan langkah penting dalam
mendeteksi masalah pada leher rahim.
4. Vaksin HPV
Teman-teman juga bisa melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV yang efektif
juga telah tersedia untuk melindungi diri dari beberapa jenis HPV yang paling
berisiko menyebabkan kanker serviks.
Mengingat
betapa pentingnya deteksi dini, setiap perempuan harus aware dan sedia
menjalani pemeriksaan rutin dan mengikuti pedoman yang disarankan oleh dokter.
Kanker
serviks adalah salah satu jenis kanker yang dapat dicegah dengan tindakan
pencegahan dan deteksi dini yang tepat.
Dengan
pemahaman yang baik tentang penyebab dan pencegahan kanker serviks, tiap-tiap perempuan
dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri dan menjaga
kesehatan reproduksi.[]
0 Comments