Morfo
Biru - Hari Pangan
Sedunia, yang dirayakan tiap tanggal 16 Oktober, merupakan salah satu momen yang
tepat untuk merenungkan pentingnya pangan dalam kehidupan kita.
Indonesia, merupakan
negara yang kaya akan sumber daya pangan. Namun hal tersebut tidak menjadikan
Indonesia berdaulat secara pangan.
Faktanya,
Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menghadirkan pangan
yang cukup, aman, dan bergizi bagi seluruh penduduknya.
Dalam rangka
Hari Pangan Sedunia kali ini, kita akan mengulas tantangan yang masih dihadapi
oleh masyarakat Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan.
Hari Pangan Sedunia - pixabay/saschito
Tantangan
Ketahanan Pangan di Indonesia
Ada beberapa
tantangan yang sampai hari ini masih dihadapi oleh Indonesia. Tantangan tersebut
berujung pada kesimpulan awal bahwa Indonesia belum bisa mencapai kedaulatan
pangan.
1. Ketidakmerataan distribusi pangan
Salah satu tantangan utama yang sampai saat ini masih dihadapi oleh masyarakat
Indonesia adalah distribusi pangan yang tidak merata.
Sebagian besar produksi pangan berpusat di Jawa, sementara daerah lain
mungkin masih menghadapi ketidakpastian pasokan pangan yang memadai.
2. Sulitnya mempertahankan sumber daya
alam
Mengutip siaran pers dari Aksi! 2023, ketimpangan ekonomi dan
ketidakadilan gender turut membuat perempuan-perempuan di desa sulit mempertahankan
sumber daya alam.
Hal ini karena konflik agraria masih massif terjadi di banyak wilayah di
Indonesia, yang kemudian menyebabkan kebebasan produksi pangan juga terhalang.
3. Kurangnya Akses ke Pangan Bergizi
Masih ada sebagian besar penduduk yang memiliki akses terbatas ke pangan
yang bergizi. Padahal pangan yang beragam dan seimbang penting untuk mengatasi
masalah gizi buruk.
4. Kerentanan terhadap Perubahan Iklim
Perubahan iklim faktanya juga sangat memengaruhi produksi pertanian dan
mengancam ketahanan pangan.
Prakiraan cuaca yang tidak pasti, kenaikan suhu, dan cuaca ekstrem di
berbagai wilayah telah menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.
5. Kerusakan Lingkungan
Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan dan deforestasi juga telah merusak
lingkungan alam, yang pada gilirannya berdampak pada ketahanan pangan jangka
panjang.
Sudahkah
Kita Berdaulat?
Pada peringatan
Hari Pangan Sedunia, pertanyaan ini seolah-olah berulang dan tidak mendapatkan
jawaban yang layak setiap tahunnya.
Realitanya,
sebagian besar konsumsi makanan di Indonesia masih bergantung pada impor, dan
negara ini tidak selalu mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya sendiri.
Ketidakmerataan
distribusi pangan, degradasi lingkungan, dan kerentanan terhadap perubahan
iklim yang dijabarkan sebelumnya, menambah kompleks masalah ketahanan pangan di
negara ini.
Pemahaman
akan pentingnya kedaulatan pangan dan upaya bersama dalam mengatasi kendala
tersebut, adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Tentu,
pemerintah tidak boleh berjalan sendiri, sementara masyarakat juga pontang
panting sendiri. Perlu ada sinergi antar elemen untuk memastikan bahwa
Indonesia bisa berdaulat secara pangan.
Beberapa upaya
yang perlu terus digalakkan untuk menuju kedaulatan pangan antara lain, promosi
pertanian berkelanjutan, pengembangan infrastruktur, pendidikan gizi, dan adaptasi
terhadap perubahan iklim.
Pada
dasarnya, peringatan Hari Pangan Sedunia adalah momen yang tepat untuk
mengingatkan diri kita akan pentingnya ketahanan pangan dan peran Indonesia
dalam menghadapi tantangan ini. []
0 Comments