Morfo Biru – Setiap 16 November, kita akan
memeringati Hari
Toleransi Internasional. Ini merupakan momen penting untuk merayakan keberagaman di
Indonesia. Kenapa?
Sebagai
salah
satu negara yang memiliki kekayaan budaya, agama,
dan etnis yang beragam, perayaan Hari Toleransi Internasional penting
dilakukan di Indonesia.
Peringatan Hari Toleransi Internasional ini sekaligus menjadi sebuah upaya membangun masyarakat yang lebih inklusif dan toleran.
toleransi - pixabay/geralt |
Keberagaman Sebagai Kekuatan Indonesia
Indonesia yang punya lebih dari 300 suku dan
beragam agama, adalah cermin nyata adanya kekayaan keberagaman.
Di sini, Hari
Toleransi Internasional bisa menjadi panggung untuk menghargai perbedaan dan membangun
jembatan antar-kelompok.
Merayakan
keberagaman juga merupakan salah satu langkah awal menuju pemahaman yang lebih inklusif antara individu, organisasi atau komunitas, dan kelompok
agama.
Toleransi Sebagai Pilar Pembangunan
Hari
Toleransi Internasional juga bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah panggilan untuk membangun masyarakat
yang toleran.
Toleransi
sendiri
bisa dimaknai sebagai pilar utama dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Dengan menerima dan
menghormati perbedaan, Indonesia bisa membangun lingkungan masyarakat yang
lebih egaliter, yang sedia gotong royong untuk mencapai pertumbuhan dan kemajuan bangsa.
Adapun untuk bisa mencapai perubahan yang dicita-citakan bersama, perlu
menghadirkan kurikulum pendidikan yang inklusif.
Sebagaimana diketahui, pendidikan juga punya peran sentral dalam memperkuat toleransi di Indonesia.
Melalui kurikulum yang mengedepankan nilai-nilai toleransi, generasi muda bisa tumbuh dengan pemahaman
yang mendalam tentang keberagaman.
Jadi, sudah semestinya sekolah dan perguruan tinggi ikut menjadi ruang dialog, menjadi tempat di mana
nilai-nilai toleransi ditanamkan, sehingga bisa menciptakan masyarakat yang
berpikiran terbuka dan berkeadilan.
Media Sosial Berperan dalam Mempromosikan Toleransi
Di era
digital, media sosial pun punya peran besar dalam membentuk opini dan cara pandang masyarakat.
Dalam konteks Hari Toleransi Internasional, media sosial bisa menjadi ruang yang tepat untuk mempromosikan pesan
toleransi.
Caranya yakni dengan menyebarkan konten-konten positif tentang keberagaman, melakukan kampanye yang mendukung keberagaman melalui media
sosial, dan menghadirkan informasi yang mengedukasi.
Jika setiap individu dan generasi muda memiliki cara pandang yang senada
terkait dengan pentingnya toleransi, kemudian ikut mendiseminasikan gagasan
toleransi lebih
luas melalui media sosial, Indonesia di kemudian hari bisa dipastikan menjadi rumah
bersama yang aman.
Terangnya, Hari Toleransi Internasional tidak semata selebrasi, melainkan panggilan
untuk tindakan nyata.
Di
Indonesia, merayakan keberagaman adalah investasi dalam pembangunan sosial dan
ekonomi yang berkelanjutan.
Adanya peran pendidikan yang humanis ditambah dengan pemanfaatan
media sosial
yang bijak, bisa mendorong Indonesia mewujudkan masyarakat yang toleran dan inklusif.
Jadi, apa agendamu di tanggal 16 November 2023 ini? Mari bersama-sama
merayakan keberagaman dan membangun masa depan yang lebih baik untuk semua.[]
0 Comments