Morfo Biru – Sudahkan kawan-kawan tahu? Hari Toleransi
Internasional diperingati tiap 16 November. Hari tersebut ternyata punya akar sejarah yang panjang dan bermakna.
Peringatan Hari Toleransi Internasional sendiri bukan sekadar selebrasi, melainkan sebuah panggilan
universal untuk memupuk toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman.
Dalam artikel ini, kita akan coba bersama-sama menyelami, bagaimana sesungguhnya
sejarah Hari
Toleransi Internasional dan kaitannya dengan bangsa Indonesia.
toleransi - pixabay/johnhain |
Kilas Balik Hari Toleransi Internasional
Pada
1995, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) mendeklarasikan 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional.
Langkah
ini merupakan respon UNESCO atas tingginya ketegangan global, adanya konflik etnis, dan
kebutuhan mendesak akan dialog antar iman dan budaya.
Tujuan dari peringatan Hari Toleransi Internasional sendiri adalah untuk mempromosikan agenda-agenda
bersama terkait kesalingan, kerja sama, dan penghormatan atas perbedaan yang ada.
Meresapi
kekayaan budaya, agama, dan bahasa dari sudut pandang toleran merupakan salah
satu kunci
utama untuk menciptakan dunia yang damai dan inklusif.
Dalam konteks ini, UNESCO sebagai inisiator Hari Toleransi Internasional terus
memainkan peran penting dalam memajukan nilai-nilai toleransi.
Melalui
berbagai program dan kampanye, UNESCO berupaya meningkatkan kesadaran global
akan pentingnya dialog lintas budaya dan penghargaan terhadap pluralitas.
Adapun di
Indonesia, Hari Toleransi Internasional diselenggarakan sebagai momentum untuk merenungkan
kembali
sejarah
bangsa yang kaya akan keberagaman.
Meskipun
telah mengalami banyak tantangan dan konflik, Indonesia juga terus
berupaya
menekankan pentingnya toleransi sebagai dasar dari persatuan dan kesatuan.
Implementasi Nilai-nilai Toleransi di Indonesia
Seiring
berjalannya waktu, tiap-tiap individu dari berbagai elemen di Indonesia pun terus berkomitmen untuk
mengimplementasikan nilai-nilai toleransi.
Di sini, pendidikan
menjadi alat sekaligus ruang utama dalam menanamkan pemahaman tentang perbedaan dan pentingnya hidup
berdampingan dalam keberagaman.
Berbagai
kebijakan pemerintah terus didorong untuk bisa mewujudkan toleransi dalam
ruang yang lebih luas.
Ditambah dengan inisiatif masyarakat sipil yang juga massif dalam mendukung upaya membangun
masyarakat yang inklusif.
Bisa dikatakan, penting untuk mengangkat pendidikan sebagai kunci utama dalam
merayakan Hari Toleransi Internasional.
Melalui program-program pendidikan yang mengedepankan toleransi, generasi muda dapat tumbuh dengan kesadaran akan keberagaman dan memiliki keterampilan dalam berkomunikasi lintas budaya.
Sejarah
Hari Toleransi Internasional pada dasarnya menjadi landasan yang kuat untuk memahami peran
kita dalam merajut kemanusiaan.
Sebagai
individu, komunitas, dan bangsa, mari bersama-sama memupuk nilai-nilai
toleransi dengan menumbuhkan pendidikan keberagaman dari lingkup terkecil.
Jadi setiap
tanggal 16 November tidak hanya menjadi peringatan semata, tetapi juga panggilan
untuk bertindak dan membangun dunia yang lebih toleran dan damai.[]
0 Comments